Ada Anak Bangsa Ingin Memenuhi Panggilan Negerinya, Kok Sewot Sih ?

Tags
Sekitar Poker  - Apa salahnya seorang anak bangsa yang ingin memberi sumbangsih bagi negerinya, karena negerinya memerlukan jasanya? Apa salahnya jika negeri ini memanggil, seseorang berkata “Ya!” untuk memenuhi panggilan itu, dengan tidak ada satu pun aturan yang sedang dilanggarnya?

Ada Anak Bangsa Ingin Memenuhi Panggilan Negerinya, Kok Sewot Sih ?
Ada Anak Bangsa Ingin Memenuhi Panggilan Negerinya, Kok Sewot Sih ?
Ada Anak Bangsa Ingin Memenuhi Panggilan Negerinya, Kok Sewot Sih ?

Saya sengaja membuka artikel ini dengan dua pertanyaan tadi. Terus terang saya merasa antusias ketika membaca berita bahwa seorang Basuki Tjahaja Purnama, yang lebih suka saya sebut AHOK, diberi tawaran untuk memimpin salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang sedang kosong untuk posisi pimpinan.

Meski masih belum jelas akan berkiprah di BUMN yang mana—ada yang menyebut antara Pertamina dan PLN, tetapi berita yang sudah langsung menyebar itu seperti bisa menjadi perbincangan hangat, hingga menimbulkan pro dan kontra.

Terkait kubu yang kontra atau keberatan dengan “rencana masuknya” AHOK untuk menjadi petinggi salah satu BUMN, sebenarnya mudah ditebak. Sambil menutup mata pun kita bisa paham kubu mana yang keberatan. Ya, meski tak jauh dari kelompok yang beberapa tahun lalu mengadakan “aksi massa tiga angka” dengan sasaran utama menumbangkan AHOK, lalu mengirim eks Gubernur DKI Jakarta itu ke balik jeruji besi.

Baca juga :
Tak bisa dilogika memang, tapi sejak kapan tindakan atau ucapan mereka yang bisa dilogika? Wong membedakan antara “makan sendok” dan “makan dengan sendok” saja tidak bisa, kok! Apalagi menelaah dari banyak sisi, lalu mencermati apakah benar seorang AHOK tidak boleh menjabat sebagai salah satu pimpinan BUMN.

Sementara, dari kubu yang bersorak dengan potensi kembalinya AHOK untuk memberi sumbangsih bagi negeri ini. Seperti pengakuan pria asal Belitung Timur itu sendiri, bahwa kalau negara ini membutuhkan jasanya, dia akan siap untuk mengabdi kembali. Sebuah komitmen dan kesungguhan yang luar biasa, setelah kita tahu apa yang terjadi kepadanya beberapa tahun terakhir ini.

Kalau mentalnya tidak sekuat baja ... kalau cintanya pada negeri ini tak terpatri dalam hati, mungkin sudah lama orang ini berhenti dari segala sesuatu yang berkaitan dengan kepentingan negara.

Terlebih mengurus BUMN tidak mudah, karena ada banyak kepentingan yang bermain di sana. Apalagi jika kita bicara soal Pertamina atau PLN, yang berkaitan dengan hajat hidup orang banyak, dengan para “elite” di negeri ini yang memiliki kepentingan masing-masing di perusahaan plat merah itu.

Namun, sebagaimana banyak orang yakin bahwa AHOK adalah sosok yang tepat untuk membantu perjuangan Erick Thohir selaku komandan utama di kementrian BUMN ... saya juga yakin bahwa orang ini dapat memberi dampak instan yang signifikan, seperti “Axe Effect” yang langsung memberi dampak nyata tak lama setelah disemprot ke tubuh pemakainya!

Semakin riuh perbincangan di media massa, media online, hingga mungkin munculnya aksi-aksi dadakan yang menolak ditunjuknya AHOK sebagai pimpinan salah satu BUMN ... jika memang benar-benar ada ... maka semakin yakinlah saya (dan kita yang sebarisan) bahwa pastilah ada sesuatu di beberapa BUMN kita, juga ada oknum tertentu yang berusaha untuk menutupi atau mencegah hadirnya AHOK di sana, dengan memakai tangan orang lain!

Sekali lagi ... saya amat yakin bahwa AHOK masih punya sesuatu untuk dipakainya membangun negeri ini. Dengan pengalaman kuliahnya, pengalaman membangun usaha, pengalaman “bertarung” tanpa rasa takut dengan preman sampai para anggota DPRD yang dianggap tidak memihak pada rakyat (sewaktu menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta) ... ada amunisi yang lebih dari cukup untuk memperbaiki kualitas BUMN yang kelak akan dipimpinnya.

Jadi, kita tunggu saja dengan bergulirnya waktu akan duduk di kursi mana seorang AHOK di salah satu BUMN di negeri ini. Silakan suarakan ketidaksetujuan, keberatan, atau seabrek argumen lainnya, tapi jangan coba menghalangi dengan cara-cara yang tidak beradab karena ada seorang anak negeri yang dibutuhkan jasanya untuk mengabdi bagi nusa dan bangsa.

“Kan statusnya sebagai eks napi?”

So what gitu loh! Dunia juga tahu orang ini mendekam di penjara bukan karena kejahatan, tetapi karena semacam “konspirasi jahat” untuk menghentikan karier politiknya sebagai pemimpin daerah.

Baca juga :
Ya ... biarkan orang ini mengabdi untuk negeri, seperti yang dahulu dilakukannya di Belitung Timur dan DKI Jakarta. Jangan macam-macam atau kalian akan berhadapan dengan rakyat yang mencintai negeri ini. Rakyat butuh orang yang bisa kerja, dengan keberanian dan integritas tinggi. Wong Pakde Jokowi saja mengakui kalau semua orang tahu kinerja AHOK seperti apa, kok elu yang sewot sih, drun?


EmoticonEmoticon