Pak Surya Ranggul Jokowi, Jokowi Sebut Lebih Cerah

Tags
Sekitar Poker - Sebagaimana kita ketahui bersama, kemarin lusa ada kejadian yang cukup mencengangkan terjadi.

Pak Surya Ranggul Jokowi, Jokowi Sebut Lebih Cerah
Pak Surya Ranggul Jokowi, Jokowi Sebut Lebih Cerah
Pak Surya Ranggul Jokowi, Jokowi Sebut Lebih Cerah

"Para Ketua Umum partai yang hadir. Bapak Surya Paloh yang kalau kita lihat malam hari ini lebih cerah dari biasanya. Sehabis pertemuan beliau dengan Pak Sohibul Iman di PKS, Saya tidak tahu maknanya tapi rangkulannya tidak biasa. Tidak pernah saya dirangkul seperti itu" kata Jokowi di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu, 6 November 2019.

Ucapan itu Jokowi sampaikan diatas panggung di depan para penonton. Pak Jokowi menyebut "lebih cerah" sejatinya adalah sindiran. Kenapa? Kuncinya terletak pada kalimat terakhir dari apa yang Pak Jokowi sampaikan

"Tadi di holding saya tanyakan, ada apa? Tapi nanti jawabnya di lain waktu dijawab," kata Pak Jokowi melanjutkan

Karena yang sebenarnya terjadi, semua terangkum dalam sebuah potret foto sesuai cover artikel kali ini yang di dapat dari Agus Suparto.

Wajah sesungguhnya Surya Paloh itu bukan lebih cerah, tapi tertunduk lesu. karena ditanya Pak Jokowi secara langsung "ada apa Paloh?" Dan dijawab "Tapi nanti jawabnya di lain waktu dijawab,"

Kita semua tau kejadian Paloh lebih yamaha dari yamaha secara terbuka langsung menyatakan bahwa mereka akan mendukung Anies di 2024. Nasdem sangat serius, dia langsung mencari kubu untuk persyaratan presidential threshold 20%

Intinya, Nasdem setidaknya butuh merangkul 2 oposisi. PKS dan PAN dengan perolehan nilai 24.1% maka sudah cukup, mereka pun tak akan datangi Demokrat karena pernah punya sejarah rival antara AHY dengan Anies. Jadi cukup 3 koalisi Anies berpotensi dapat bertarung di 2024 nanti.

Pergerakan Nasdem ini sesungguhnya adalah ancaman. Ancaman bagi bangsa karena kita lagi-lagi akan menonton aksi pribumi arab ini bakal berkampanye jual ayat hingga mayat hingga menipu rakyat lewat janji-janji manies tapi fiksi dari lisannya yang pandai menata kata alias bacot.

Nasdem sangat begitu ketara bahwa mereka haus kekuasaan atau haus akan jabatan, berani menjual ideologi nama besar partainya yang jelas tertulis (Nasional Demokrat) demi mencalonkan Anies. Sungguh memalukan tapi ini nyata.

Sindiran Jokowi dalam panggung sudah kebaca, tapi reaksi dari Nasdem sendiri berusaha "stay cool" dan jawabannya pun bervariasi

Sekjen NasDem Johnny G sekaligus menteri Kominfo saat ini mengatakan hal tersebut disampaikan Jokowi untuk membuat suasana yang penuh keakraban. Detik

Pernyataan lain juga disampaikan oleh Ketua DPP Partai Nasdem Willy Aditya, dia mengatakan, tidak ada yang ditutup-tutupi dari Presiden Joko Widodo Kompas

Ada lagi pernyataan berbeda dari Ketua DPP Partai Nasdem Irma Suryani Chaniago, dia memastikan partainya tidak akan meninggalkan Presiden Joko Widodo dan menjadi oposisi. Kompas

Semua upaya-upaya bacotnya kader Nasdem itu tujuannya cuma 1, mempertahankan posisi yang sudah ada saat ini agar tetap berada ditempatnya. 3 posisi menteri untuk "Nasdem" hasil ngambek hingga ngancam jadi oposisi dihari pelantikan Jokowi jadi Presiden tanggal 20 Oktober 2019.

7 hari setelah pengumuman nama Menteri, yakni tanggal 30 Oktober 2019 Nasdem langsung berpelukan dengan PKS. Sungguh sebenarnya ini sangat menusuk dari dalam. Perbuatan Paloh tak dapat dibenarkan, sudah dikasih hati dia minta jantung.

Pertemuan Paloh dan Sohibul Iman ini ditanya oleh para wartawan sehari setelahnya di Istana, namun saat itu Pak Jokowi tidak mau terburu-buru berkomentar, beliau menjawab normatif seadaannya.

"Biasa saja, enggak perlu dibawa ke perasaan. Untuk kebaikan bangsa kebaikan negara, ketemu menurut saya baik saja," kata Jokowi dalam dialog bersama wartawan Istana Kepresidenan di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat, 1 November 2019.

5 hari setelah ditanya wartawan yakni tanggal 6 November 2019, Pak Jokowi langsung tak mau membuang kesempatan, ketemu di holding disikat langsung, bertanya ke Surya Paloh. Menekuk wajahnya habis, total malu tapi Jokowi masih baik, beliau menyampaikan Surya Paloh bersinar wajahnya.

Kalau Nasdem punya malu, silahkan out, tapi kalau Nasdem memang punya prinsip tebal muka demi tahta yang saat ini diberi, ya silahkan saja coba menjilat Jokowi

Tapi sebagai rakyat, kita tak mau kejadian periode sebelumnya terulang, Pak Jokowi wajib bersih-bersih kabinet demi Indonesia maju, sebelum dihambat dan dikerjakan secara malas oleh kader-kader yang bakal jadi oposisi itu.

Biarlah Nasdem melakukan apa yang Ketumnya inginkan yaitu kontrol atau check and balances, tapi biarlah mereka berada diluar pemerintahan, jadilah oposisi. Jokowi wajib mengusir Nasdem yang tak tau terimakasih itu.

Baca juga :

Hanya karena posisi Jaksa Agung diganti oleh orang baru. yang mana sebelumnya Nasdem yang pegang posisi itu, dia merajuk? Berani sekali dia merajuk, emangnya Nasdem siapa? Ketumnya aja gak bisa nyalonin jadi Presiden, kok bisa merasa lebih dari Presiden?

Tinggal menunggu waktu saja Nasdem out dari koalisi, jika ada beberapa pematik lagi, mungkin Jokowi segera eksekusi, tapi Nasdem yang kayaknya terlihat ketakutan dan terlihat malu itu tidak akan berani macam-macam saat ini, waktunya jilat-jilat Jokowi demi jabatan tetap dipegang sementara ini, begitulah kura-kura.


EmoticonEmoticon