Ahok Jadi Komisaris Pertamina, Pegawai yang Menolak Langsung Mundur Saja

Tags
Sekitar Poker - Akhirnya kasak-kusuk di mana seorang Basuki Tjahaja Purnama a.k.a "Ahok" dipasang di BUMN berakhir sudah.

Ahok Jadi Komisaris Pertamina, Pegawai yang Menolak Langsung Mundur Saja
Ahok Jadi Komisaris Pertamina, Pegawai yang Menolak Langsung Mundur Saja
Ahok Jadi Komisaris Pertamina, Pegawai yang Menolak Langsung Mundur Saja

Secara resmi Menteri BUMN Erick Tohir mengumumkan bahwa Ahok resmi menjabat Komisaris Utama Pertamina.

Ia akan didampingi oleh Wakil Komisaris Utama Pertamina Budi Gunadi Sadikin. Kapan mulai bekerja? Senin lusa (25/11/19) menurut lansiran laman CNN INDONESIA mengutip pernyataan Arya Sinulingga selaku Staf Khusus Menteri BUMN.

Senin lusa juga menjadi waktu berlangsungnya Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang dilanjutkan dengan pengangkatan Komisaris dan Dewan Direksi Pertamina.

Waktu yang juga menjadi start bagi seorang Ahok untuk langsung bekerja, dengan harapan membawa kebaikan dan perubahan besar ke arah yang positif bagi Pertamina.

Saya tak ingin terlalu mengulas soal posisi Ahok, dimana ada sebagian orang kecewa mengapa kok tidak diberi jabatan sebagai Direktur di Pertamina.

Saya lebih tertarik membahas respons orang-orang yang tidak menyukai Ahok, yang langsung "keluar semak-semak" begitu informasi mengenai Ahok akan menjabat sebagai salah satu pimpinan di BUMN beredar.

Bahkan isu ini langsung diramaikan dengan serikat pekerja di Partamina, yang dengan lantang menyuarakan penolakan mereka, karena merasa Ahok tak layak memimpin Pertamina dengan "track-record" yang secara sepihak dianggap kurang bagus.

Padahal, tak ada ceritanya dalam marketplace ada anak buah memilih pimpinan, apalagi setingkat Direksi dan Komisaris.

Yang ada sebaliknya, kalau manajemen tidak cocok atau tidak puas dengan kinerja bawahan, langsung diberi surat PHK.

Apalagi buat yang tidak bisa kerja atau yang gemar "bikin rusuh" di perusahaaan, tentu tak lama masa kerjanya akan segera berakhir.

Akan tetapi saya yakin kalau seorang Ahok tetap akan bersikap fair dalam memimpin Pertamina sebagai Komisaris.

Profesionalitasnya tak diragukan lagi dan terlihat jelas ketika ia tidak membeda-bedakan masyarakat DKI Jakarta sewaktu menjadi Gubernur.

Baik yang memilih dia ataupun yang menolak ... Ahok tetap menjalankan program untuk kebaikan dan kepentingan mereka.

Baca juga :


Namun sebaliknya, kalau mereka bertindak aneh-aneh, ya langsung berhadapan dengan teguran hingga murkanya seorang Ahok.

Meski kita berharap sekarang cara beliau memimpin akan berbeda, setidaknya dalam urusan konfrontasi di muka umum terhadap orang-orang yang kontra dengan dirinya.

Toh menunjukkan ketegasan bagi seorang pemimpin ... tak selalu harus melalui proses konfrontasi, meski kalau sudah keterlaluan terkadang hal itu juga diperlukan. Betul?

Kita masih menunggu reaksi dari serikat pekerja Pertamina, yang sempat koar-koar menolak Ahok dengan terong-terongan, eh maksudnya terang-terangan.

Masihkah mereka berani menyuarakan penolakan dengan posisi Ahok akan segera resmi menjadi pimpinan di sana per 25 November 2019 nanti?

Silakan saja jika berani ... dengan taruhan karier mereka di Pertamina tentunya.

Cuma, kalau boleh menyarankan, lakukan saja dengan cara elegan sekaligus gentleman.

Kalau memang "kalian" punya prinsip dan percaya bahwa rezeki diatur oleh Yang di Atas dengan jalan tak cuma dari Pertamina, langsung maju saja ke bagian HRD lalu mengajukan ... surat pengunduran diri!

Ya ... mundur saja! Kalau perlu Senin lusa sekalian!

Setidaknya cara itu lebih elegan daripada cuma koar-koar penolakan, tapi nantinya tiap bulan masih menerima gaji dari tempat yang sama.

Kerjamu pasti nanti nggak beres, nggak maksimal, dan nggak produktif karena dilakukan dengan kondisi hati yang berkecamuk seperti perang teluk. Betul?

Oya, soal keberadaan Ahok apakah ada yang menganggap sebagai balas budi, sebagai gertakan untuk membuat para "kadrun" di BUMN keluar, atau karena alasan-alasan lain ... silakan berasumsi masing-masing.

Namun, saya tetap yakin bahwa pasti ada sesuatu yang perlu DIDOBRAK sehingga seorang Ahok perlu dipasang di sana, seperti pengakuan Erick Thohir.

Saya mah siapa ... cuma bisa menilai dari luar dengan "kacamata" kaum awam yang belum lama tertarik dengan persoalan-persoalan bangsa lewat tulisan-tulisan di SEWORD yang kita cintai ini.

Baca juga :

Yang jelas saya tidak rela kalau bangsa ini diobrak-abrik oleh para begundal tengik yang ingin menguntungkan dirinya dan kelompoknya, tapi merugikan negeri ini atau menorehkan luka yang tak bisa pulih dalam waktu singkat!

Begitulah kura-kura


EmoticonEmoticon