Ungkapan Ahok Terkait Pengusuran Dan Jani Anies Tak Mengusur

Tags
Sekitar Poker - Memberitakan Ungkapan Ahok Terkait Pengusuran Dan Jani Anies Tak Mengusur yang sedang ramai dibicarakan oleh berbagai media nusantara.

Ungkapan Ahok Terkait Pengusuran Dan Jani Anies Tak Mengusur
Ungkapan Ahok Terkait Pengusuran Dan Jani Anies Tak Mengusur
Ungkapan Ahok Terkait Pengusuran Dan Jani Anies Tak Mengusur


Tukang gusur, tukang gusur
Menggusur orang-orang miskin,
Dikampung hunian puluhan tahun, Dipinggir bantaran kali ciliwung, Dirumah-rumah nelayan Jakarta, Didekat apartemen yang mewah dan gagah, Semua digusur sampai hancur.
Tukang gusur-tukang gusur
Melebur orang miskin, Melumat mimpi-mimpi masa depan, Membunuh cita-cita dan harapan, Anak-anak kehilangan sekolah Bapak-bapaknya dipaksa menganggur, Ibu-ibunya kehabisan air mata, Tukang gusur menebar ketakutan di Ibukota.
Gayanya pongah bagai penjajah, Caci maki kanan kiri, Mulutnya srigala penguasa, Segala kotoran muntah,
Kawan-kawannya konglomerat, Centengnya oknum aparat, Menteror kehidupan rakyat,
Ibukota katanya semakin indah, Orang miskin digusur pindah,
Gedung-gedung semakin cantik menjulang, Orang miskin digusur hilang,
Tukang gusur-tukang gusur
Sampai kapan kau duduk disana, Manindas kaum duafa, Tukang gusur-tikang gusur, Suatu masa kau menerima karma PASTI DIGUSUR RAKYAT JAKARTA.

Di atas adalah puisi yang pernah dibuat oleh Fadli Zon, ketika menjelang pilkada DKI Jakarta. Tujuannya sudah jelas untuk menyindir Ahok dan menaikan pamor Anies Baswedan yang diusung oleh partainya.

Pembelaan Ahok terkait relokasi yang dilakukannya tak akan pernah menjadi pertimbangan untuk mereka yang sudah terlanjur benci dengan Ahok. Pembelaan dimana untuk mencegah banjir, maka normalisasi sungai harus dilakukan, sehingga harus dilakukan relokasi penduduk sekitar sungai ke tempat yang lebih layak yaitu rusun yang sudah disediakan.

Meskipun penggusuran yang dilakukan Ahok sesuai aturan dan demi kebaikan DKI Jakarta, tetap saja Ahok dianggap sebagai pemimpin daerah yang kejam. Ditambahi dengan isu-isu SARA, maka citra Ahok semakin buruk.

Namun saat ini, Anies yang berjanji tak menggusur, tak berdaya dengan fakta, bahwa penggusuran memang tak bisa dihindari. Sudah cukup banyak kasus penggusuran terjadi menurut catatan LBH DKI Jakarta, ada 91 titik penggusuran di zaman Anies Baswedan.

Baca juga :

Dan sekarang pun heboh penggusuran yang terjadi di Sunter, karena si korban penggusuran merupakan pendukung Anies yang mengimani, bahwa janji Anies terkait tak menggusur akan ditepati ketika Anies menjabat menjadi Gubernur DKI Jakarta.

"Kami semua pendukung Anies, tapi kenapa digusur, katanya dulu tidak ada penggusuran saat kampanye," kata salah seorang warga, Subaidah, seperti dikutip Antara, Sabtu (16/11/2019).

Mereka pun mengatakan, bahwa Anies tak mengunjungi mereka setelah dilakukan penggusuran. "Usai kami digusur, sampai sekarang juga tidak dikunjungi," ujar Subaidah.

Syamsul, Camat setempat memberikan penjelasan terkait penggusuran tersebut, bahwa apa yang dilakukan sudah sesuai dengan aturan yang ada.

"Kami sudah memberikan imbauan, surat peringatan tiga kali, menerima perwakilan warga di kantor, hingga bertemu koordinator warga di tempat tinggal mereka," kata Syamsul Huda.

"Kami menawarkan solusi agar mereka bisa direlokasi ke rumah susun, tetapi warga juga tidak mau," ujar Syamsul.

"Kita melakukan penataan, bukan penggusuran. Sebelum digusur lebar saluran hanya sekitar dua meter, tidak sesuai bentuk aslinya karena tertutup bangunan warga," jelas Syamsul.

Ardi, salah satu korban gusuran lain pun menjelaskan, bahwa mereka enggan pindah karena tempat usaha dibutuhkan kalau harus pindah. Di Sunter, mereka menggantungkan hidup dari barang rongsok.

"Kami ingin pindah, jika ada tempat usaha baru. Warga di sini usahanya barang rongsokan," kata Ardi.

"Sejak penggusuran, pemerintah tidak memberikan tenda, bantuan makanan bahkan air minum saja tidak ada. Kami semua pendukung Anies, tapi kenapa digusur, katanya dulu tidak ada penggusuran saat kampanye," katanya.

Kita jadi ingat, bagaimana dulu Anies bersama Sandiaga Uno menjanjikan Oke Oce untuk solusi pengangguran.

Dulu Ahok pernah mengingatkan supaya Anies dan lawan politiknya tidak membohongi rakyat dengan janji-janji yang mustahil untuk diberikan.

Tetapi dengan alasan keberpihakan, Anies seperti menggampangkan semua masalah yang ada di DKI Jakarta.

Baca juga :

Kita pasti ingat bagaimana janji Ahok yang justru masuk akal, ketika dia bisa memuluskan aturan terkait pulau reklamasi yang bisa memberi masukan pada DKI Jakarta hingga ratusan triliun.

Lalu bisa menyerap tenaga kerja sebanyak 1 juta orang.

Padahal menurut data BPS ketika itu, pengangguran di DKI Jakarta tak mencapai 500 ribu orang.

Namun potensi pulau reklamasi bagi keuntungan rakyat kini pun kandas, karena IMB diterbitkan Anies, tanpa adanya hal-hal bisa dirasakan langsung oleh warga DKI Jakarta. Udah ah, itu aja… Cak Anton


EmoticonEmoticon